A.
Judul Penelitian
PENERAPAN METODA DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA
DIDIK DALAM
MEMBEDAKAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN PADA MATA PELAJARAN IPS
A.
Bidang kajian
Bidang kajian yang akan diteliti
penulis yaitu pada mata pelajaran IPS terutama dalam materi membedakan
lingkungan alam dan buatan” Desain dan setrategi pembelajaran menggunakan metode
diskusi kelompok. Adapun alat bantu yang diperlukan antara lain buku kelas
III,Alat peraga/media dan tabel penilaian.
B.
Latar Belakang
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar. Istilah
pembelajaran mengacu pada segala
kegiatan yang berpengaruh
langsung terhadap proses
belajar peserta didik.
Keberhasilan pembelajaran tersebut
mampu mengubah diri peserta didik. Perubahan tersebut dalam
arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik,
sehingga peserta didik dapat
memperoleh manfaatnya secara
langsung dalam perkembangan pribadinya.
Keberhasilan pembelajaran juga
ditunjukan oleh dikuasainya materi
pelajaran oleh peserta didik.
Tingkat penguasaan materi
pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai. Namun, tidak semua peserta didik mampu
mendapatkan nilai memuaskan. Hal
ini dikarenakan pendidik
memberikan pembelajaran lebih banyak teori
daripada menumbuhkan rasa
keingintahuan peserta didik. Selain
itu, pembelajaran masih menggunakan
metode atau pendekatan
yang kurang bervariasi. Sumber
belajar yang tidak
kreatif dan penilaian
yang tidak menggambarkan kemampuan peserta didik. Bahkan tidak mengadakan
penilaian dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) baik penilaian proses maupun penilaian akhir. Sehubungan dengan
hal tersebut, kegiatan
pembelajaran IPS, peserta didik
kurang bersemangat dan bergairah hingga peserta didik tidak terampil menggunakan kemampuan yang dimilikinya.
Hal itu perlu diadakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK).
Untuk memperlancar
penelitian tersebut diperlukan
waktu, biaya, dan daya dukung
yang memadai. Dengan
adanya masalah-masalah tersebut di atas, maka berdasarkan
hasil pengamatan sementara,
terlihat dalam proses
belajar mengajar di kelas III SD Negeri 2 Rancah hal-hal sebagai berikut:
1.
Rendahnya nilai peserta didik dalam materi perbedaan lingkungan alam dan buatan
2.
Sebagian besar kelas III kurang bersemangat belajar di kelas.
3.
Sebagian besar peserta didik kelas III kurang aktif bertanya
mengenai materi perbedaan
lingkungan alam dan buatan.
4.
Sebagian kecil peserta didik yang hanya mengerjakan soal latihan.
5. Pendidik
kurang jelas menerangkan materi perbedaan lingkungan alam dan buatan.
6. Pendidik
kurang optimal mendorong peserta didik untuk menguasai materi.
7. Media
pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.
Untuk mengatasi masalah
yang ditemukan di
atas, maka usaha yang
akan ditempuh adalah
menggunakan media gambar
dalam proses belajar
mengajar. Dengan demikian diharapkan akan terjadi Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Elaboratif, dan Menyenangkan (PAKEM ).
C. Identifikasi
Masalah dan Perumusan masalah
Berdasarkan
pada uraian latar belakang masalah diatas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut
:
1.
Rendahnya prestasi belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPS.
2.
Rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik
ditunjukan pada saat pembelajaran IPS peserta didik tidak berani mengemukakan
pendapat atau mengajukan pertanyaan pada pendidik.
3.
Pendidik masih menggunakan cara-cara mengajar yang
kovesional sehingga pembelajaran berpusat pada pendidik (teacher centris)
4.
Pendidik belum menggunakan metode yang tepat dan akurat
masih didominasi dengan metode ceramah (klasikal
ekspositorik) tanpa disertai dengan penggunaan media pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah seperti
disebutkan diatas, maka permasalah proposal penelitian ini
dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.
Bagaimana perencanaan
pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi
kelompok untuk meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap materi perbedaan lingkungan alam dan
buatan ?
2.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi kelompok untuk meningkatlan kemampuan peserta
didik dalam materi perbedaan
lingkungan alam dan buatan ?
3.
Bagaimana peningkatan
hasil belajar peserta didik dalam membedakan lingkungan alam dan buatan melalui
metode diskusi kelompok ?
D.
Pemecahan
Masalah
Dalam penelitian ini
yang menjadi pemecahan masalah adalah Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Tentang Materi Lingkungan Alam
dan Buatan Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SDN 2
Rancah Melalui Penerapan Metode Diskusi Kelompok serta
pembelajaran yang lebih menekankan pada sistem penilaian yang meliputi aspek
kognitif, afektif serta psikomotor.
E.
Hipotesis Tindakan
Dengan demikian
hipotesis dari penelitian dilaksanakan adalah “Penerapan Metoda Diskusi
Kelompok dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam membedakan Lingkungan Alam dan
Buatan.
F.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas
( PTK ),
dalam rangka upaya
perbaikan pembelajaran untuk :
a)
Meningkatkan
kualitas perencanaan pembelajaran IPS
di kelas III
SDN 2 Rancah.
b)
Meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas III
SDN 2 Rancah.
c)
Meningkatkan
prestasi belajar IPS peserta
didik kelas III
SDN 2 Rancah.
- Manfaat Penelitian
Bagi peserta didik :
1.
Dapat meningkatkan hasil
belajar.
2.
Dapat meningkatkan makna
pembelajaran.
3.
Dapat meningkatkan makna
bekerja sama.
4.
Dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
5.
Dapat meningkatkan percaya
diri, aktif dan kreatif.
Bagi pendidik :
1.
Dapat meningkatkan kualitas
KBM.
2.
Dapat meningkatkan keterampilan
dalam menggunakan metode dan pendekatan dalam pembelajaran.
3.
Dapat meningkatkan penggunaan
sumber belajar yang bervariasi dalam pembelajarannya.
4.
Dapat meningkatkan penggunaan
penilaian dalam proses maupun hasil belajar.
5.
Dapat menciptakan masyarakat
belajar (Learning Community).
Bagi sekolah :
1.
Meningkatkan prestasi sekolah
terutama pada pelajaran IPS.
2.
Meningkatkan kinerja sekolah
melalui peningkatan profesionalisme pendidik.
3.
Meningkatkan mutu layanan
pembelajaran serta dapat dijadikan alternatif pendekatan pembelajaran IPS di kelas lainnya.
I.
Kajian Teori
a.
Landasan IPS di SD
Landasan penyusunan
Kurikulum IPS di SD tidak lepas dari Pendidikan Nasional yang berakar pada
Kebudataan Bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Dalam
pembelajaran IPS di SD, seorang pendidik IPS hendaknya menguasai perbedaan
konsep-konsep esensial ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial atau studi
sosial sehingga upaya membentuk subjek didik sesuai tujuan pembelajaran IPS
dapat dicapai.
Pengertian IPS adalah bidang
studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat
ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Pembelajaran IPS
bertujuan membentuk warga Negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di
tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang ada gilirannya akan menjadi warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab.
Dalam
Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan interdisipliner atau multi disipliner
dan lintas sektoral. Pelajaran IPS berdasarkan Kurikulum 2006 diberikan sejak kelas I, dengan cara tematik.
b.
Landasan Metoda Diskusi Kelompok
Salah satu metoda pembelajaran yang
dipandang dapat mengaktifkan peserta didik adalah metode diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok adalah
salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik di
sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu
yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah,
dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
- Metodologi Penelitian
1.
Setting Lokasi Penelitian dan karakteristik subjek
penilaian
a. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di
kelas III sebanyak 22 orang, tempat SD Negeri 2 Rancah Kec. Rancah Kab. Ciamis.
b. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 20014
– 2015 semester genap.
2. Variable yang diselidiki
Yang
menjadi variabel pada penelitian
tindakan ini adalah:
1.
Variabel Input, penguasaan rancangan awal pendidik dalam
penguasaan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS.
a)
Meningkatkan kemampuan pendidik dalam membuat perencanaan pada materi perbedaan
lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
b)
Kemampuan
pendidik dalam mengelola pembelajaran pada materi perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
c)
Meningkatkan
kemampuan pendidik dalam mengoptimalkan peningkatan prestasi belajar peserta
didik.
2. Variabel proses, tindakan pendidik
dalam melaksanakan pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada materi perbedaan
lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
a)
Meningkatkan
minat dan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPS topik perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan metode
diskusi kelompok.
b)
Menumbuhkan
kemampuan bertanya, menjawab serta mengemukakan pendapat.
3.
Variabel Output, penggunaan metode
diskusi kelompok dapat meningkatkan penguasaan peserta didik pada materi
perbedaan lingkungan alam dan buatan.
a) Aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran, peserta
didik berani mengemukakan pendapatnya sendiri.
b) Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPS tentang
perbedaan lingkungan alam dan buatan.
3. Persiapan
Ada beberapa hal yang
dipersiapkan sebelum melaksanakan penelitian yaitu :
a. Menyusun rencana pembelajaran tentang membedakan
lingkungan alam dan buatan.
b. Menginventarisasi metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam diskusi
kelompok kecil.
c. Menyiapkan format pengamatan dalam proses belajar
mengajar tentang keaktifan siswa dalam diskusi kelompok/individu.
d. Menyiapkan format pencapaian hasil akhir
pembelajaran.
4. Rencana Tindakan
1.
Perencanaan
Rencana penggunaan metode diskusi kelompok persiapan yang dilakukan sebagai
berikut :
a. Menyiapkan LKS (Lembar
Kerja Siswa)
berupa format isian sederhana.
b. Menyiapkan fasilitas lingkungan
di sekolah untuk observasi.
c. Menyiapkan pertanyaan akhir
pembelajaran atau evaluasi.
d. Menyiapkan kriteria pencapaian keberhasilan proses
dan akhir pembelajaran.
2.
Pelaksanaan
Dalam
pelaksanaanya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak dapat dilaksanakan secara
perorangan. Akan tetapi membutuhkan tim yang solid yang bisa diajak bekerja
sama (Kolaborations Partisipatoris).
Menurut (Muhadjir: 6) perlu ada
pembagian peran atau tugas, antara peneliti dengan para Pendidik praktisi,
kapala sekolah bahkan dengan instansi pendidikan yang lebih tinggi yang
mempunyai kepedulian akan perkembangan dan kemajuan pendidikan. Bekal pemahaman
teori perlu diketahui oleh semua insan yang terkait. Hal itu akan membantu
untuk menyusun rencana penelitian kedepan. Pada waktu pelaksanaan tindakan
bukan hanya praktisi Pendidik yang melakukan kesibukan, tetapi semua yang
berkepentingan merupakan sebuah tim dalam pembelajaran (team teaching). Tim tersebut ada yang bertugas sebagi Pendidik,
pengamat (observer), dan tim ahli.
Pada penelitian ini penulis selain bertugas sebagai perencana juga sebagai
Pendidik dan pelapor.
Pengamatan yang
dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan panduan berupa
lembar observasi yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengamatan difokuskan pada
saat Proses Pembelajaran berlangsung, baik pada tahap apersepsi, pembelajaran
inti, maupun pada tahap penutupan atau mengakhiri pembelajaran.
3.
Pengamatan
Pengamatan
(observasi) dalam Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua
siklus Proses Pembelajaran. Pengamat diambil dari Pendidik yang ditugaskan
sebagai pengamat dalam penelitian ini. Metode pengamatan dalam penelitian ini
yaitu observasi dengan instrumen berupa lembar pengamatan yang telah disediakan
sebelumnya oleh tim, yang harus diisi secara objektif sesuai dengan keadaan
yang ada dilapangan, juga menggunakan pedoman observasi lain yang berupa daftar
cek. Perangkat yang tadi disebutkan digunakan untuk menilai aktivitas belajar
Peserta Didik dikelas dan bagi Pendidik yang bersangkutan. Selain itu juga
digunakan metode wawancara dengan instrumen non-terstruktur (Arikunto:1993:196)
itu semua digunakan peneliti, untuk mengetahui seberapa jauh kendala yang
dihadapi peneliti dalam memecahkan masalah yang ada.
4.
Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan
setelah Proses Pembelajaran berakhir. Refleksi dilakukan dengan berbekal hasil
pengamatan yang dilakukan di kelas. Hal itu dilakukan ketika semua tim telah
berkumpul diruangan (kantor/ruang Pendidik) denga cara masing-masing observer
melaporkan hasil pengamatannya yaitu kepala sekolah SDN 2 Rancah (SUSI SUYIMI
S.Pd) dibantu dua orang Pendidik
kelas yaitu (ibu Dedeh Kuswati dan Bapak
Idat Rohadiat) mengemukakan temuan-temuannya di kelas berkenaan dengan (1)
keaktifan peserta didik, (2) situasi kelas, (3) kesesuaian ranpel dengan
pelaksanaan pembelajaran. Kemudian tim menentukan langkah selanjutnya pada
siklus ke-2.
Hasil pengamatan
yang diperoleh selama Proses Pembelajaran berlangsung dianalisis. Berdasarkan
hasil analisis ini, Pendidik dan kolabolator melakukan refleksi diri untuk
menentukan keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila :
a)
Sebagian
besar (70% dari Peserta Didik) secara berkelompok mampu membedakan lingkungan
alam dan buatan dengan menggunakan bahasa yang tepat.
b)
Sebagian
besar (50% dari Peserta Didik) berani menanggapi dan mengemukakan pendapatnya
berkenaan dengan materi lingkungan alam dan buatan.
c)
Sebagian
besar (70% dari Peserta Didik) berani
dan mampu bertanya mengenai materi yang dipelajari pada hari itu.
d)
Lebih dari
80% anggota kelompok aktif dalam melaksanakan tugas kelompok yaitu membedakan
lingkungan alam dan buatan.
e)
Lebih
dari 70% dapat menyelasaikan tugas kelompok sesuai
dengan waktu yang telah disediakan.
f)
Kegiatan
Proses Pembelajaran telah tercapai ketuntasan belajar secara klasikal maupun
individual yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian Peserta Didik.
Pada siklus ke-2
dalam penelitian ini, direncanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus ke-1,
sehinggga dari setiap siklus yag dilakukan memiliki keterkaitan . siklus ke-2
merupakan tindak lanjut dari temuan yang didapat pada siklus ke-1. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari
tiap siklus yang diperoleh, sehingga indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Dengan kata lain temuan-temuan yang diperolah pada siklus ke-1
dijadikan sebagai bahan perencanan untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Bagan siklus pembelajaran yang
dilaksanakan mengacu kepada modul PTK Universitas Terbuka dari IGAK Wardani,
sebagai berikut:

Refleksi
Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS 1
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS 2
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS
3
5.
Data dan Cara
Pengumpulannya
Data
yang akan dianalisis dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, maupun sesudah tindakan
dilaksanakan. Jenis
data beserta metode dan instrumen yang digunakan untuk memperolehnya
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel
1.2
Tabel Jenis, Metode serta Instrumen Pengumpulan Data
No
|
Jenis Data
|
Metode
|
Instrumen
|
1
|
Kinerja pendidik dalam merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menerapkan metode diskusi
kelompok.
|
Analisis Dokumen
|
Lembar Penilaian
|
2
|
Kinerja pendidik dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi
kelompok.
|
Observasi
|
Lembar pengamatan
|
3
|
Kinerja peserta didik selama
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
|
Observasi
|
Lembar pengamatan
|
4
|
Hasil belajar peserta didik setelah
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
|
Evaluasi hasil belajar
|
Lembar test/ butir soal
|
Selain data
tersebut di atas, data lain yang diobservasi antara lain prosedur, situasi, dan
kondisi pelaksanaan PTK, dengan menggunakan instrumen Jurnal Harian atau
Catatan Lapangan. Sebelum observasi dilaksanakan, dilakukan terlebih dahulu kesepakatan
dan kesepahaman dengan observer perihal incaran dan indikator-indikator dari
aspek yang akan diobservasi.
6.
Indikator Kerja
Indikator
kerja bagi
pendidik dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep perbedaan lingkungan alam dan buatan adalah sebagai berikut:
a. Variabel Input, pendidik mengalami
peningkatan merancang pembelajaran sekurang-kurangnya mencapai nilai 75% untuk setiap aspek RPP, SK, KD dan
Indikator Pencapaian Kompetensi, Perumusan dan Penetapan tujuan pembelajaran, Pengembangan materi pembelajaran dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 78,5%.
b. Variabel proses, pendidik mengalami
peningkatan kemampuan melaksanakan proses pembelajaran sekurang-kurangnya
memperoleh nilai 75% untuk setiap aspek RPP, Kegiatan membuka
pembelajaran, Sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan Kemampuan menggunakan
media pembelajaran dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 81,3%.
c.
Variabel Output, peserta didik mengalami peningkatan hasil
belajar sekurang-kurangnya mencapai nilai rata-rata sama dengan KKM yang ditetapkan
kurikulum sebesar 60.
7. Analisis Data
a.
Analisis Input
Analisis data penelitian dilakukan dari awal
penelitian sampai akhir tindakan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas
peserta didik, interaksi dalam proses pembelajaran dan hasil evaluasi, baik
direncanakan maupun yang tidak direncanakan dianalisis untuk menuju ke arah
perbaikan pembelajaran.
Tabel
1.3.
Aktivitas peserta didik
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Pengetahuan
|
|
4
2
1
|
2.
|
Praktek
|
|
4
2
1
|
3.
|
Sikap
|
|
4
2
1
|
4.
|
Konsep
|
|
4
3
2
1
|
b.
Analisis proses,
Dalam penelitian yang dilakukan, setiap data yang
masuk dianalisis dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Beberapa acuan yang
digunakan dalam menjaring data yang masuk diantaranya sebagai berikut.
1. Data yang terkumpul sebagian besar adalah data kuantitatif.
2. Data aktifitas peserta didik yang menunjukan
motivasi belajar peserta didik dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi.
3. Pencatatan mengenai Proses pembelajaran dan
aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran dilakukan oleh Pendidik yang
bersangkutan dan tim penelitian yang berhubungan dengan aktifitas Peserta Didik
selama Proses pembelajaran berlangsung.
- Analisis output
Data nilai tugas harian peserta didik
diperoleh setelah peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik
secara kelompok yang diberikan pada saat
proses pembelajaran berlangsung, semua hasil observasi dan hasil tugas peserta
didik secara berkelompok pada sisklus ke-1 selanjutnya dibandingkan dengan
hasil pada siklus ke-2.
I.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Slamet dkk. (1996-1997). Tim Penyusun Pendalaman Materi Membaca. Jakarta
: PPG.
Badan Standar Nasional Pendidikan.
(2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Mata Pelajaran IPA. Jakarta : BNSP.
Hendri Mulyana, Edi. (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Tasikmalaya : Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Paulina Panen, MLs, dkk.(2004).
Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta : Universitas
Terbuka
Wardani, I.G.A.K.et al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Modul IDIK 4008.
Jakarta :
Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar