Jumat, 08 Januari 2016

CONTOH PROPOSAL PTK

A.      Judul Penelitian
PENERAPAN METODA DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK  DALAM MEMBEDAKAN LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN PADA MATA PELAJARAN IPS
A.      Bidang kajian
Bidang kajian yang akan diteliti penulis yaitu pada mata pelajaran IPS terutama dalam materi membedakan lingkungan alam dan buatan” Desain dan setrategi pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Adapun alat bantu yang diperlukan antara lain buku kelas III,Alat peraga/media dan tabel penilaian.
B.       Latar Belakang
Pembelajaran  adalah   serangkaian  kegiatan     yang    dirancang    untuk memungkinkan  terjadinya  proses  belajar.  Istilah  pembelajaran  mengacu   pada segala   kegiatan   yang   berpengaruh   langsung   terhadap  proses  belajar  peserta didik. Keberhasilan   pembelajaran   tersebut  mampu  mengubah diri peserta didik. Perubahan tersebut dalam arti  dapat  menumbuhkembangkan  potensi-potensi  yang  dimiliki peserta didik,  sehingga  peserta didik  dapat  memperoleh  manfaatnya  secara  langsung   dalam perkembangan  pribadinya.  Keberhasilan   pembelajaran   juga   ditunjukan   oleh dikuasainya  materi  pelajaran oleh  peserta didik. Tingkat  penguasaan  materi  pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai. Namun, tidak semua peserta didik mampu mendapatkan nilai   memuaskan.  Hal  ini  dikarenakan  pendidik  memberikan  pembelajaran  lebih banyak   teori   daripada   menumbuhkan  rasa   keingintahuan  peserta didik.  Selain  itu, pembelajaran   masih   menggunakan   metode   atau    pendekatan   yang   kurang bervariasi.   Sumber   belajar   yang   tidak   kreatif   dan   penilaian    yang tidak menggambarkan kemampuan peserta didik. Bahkan tidak  mengadakan  penilaian  dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) baik penilaian proses maupun penilaian  akhir. Sehubungan  dengan  hal   tersebut,  kegiatan   pembelajaran   IPS,  peserta didik  kurang bersemangat dan  bergairah    hingga peserta didik tidak terampil menggunakan kemampuan yang dimilikinya. Hal itu perlu  diadakan Penelitian  Tindakan  Kelas (PTK).
Untuk  memperlancar  penelitian  tersebut  diperlukan  waktu,  biaya, dan daya dukung yang  memadai.  Dengan  adanya  masalah-masalah  tersebut di atas, maka  berdasarkan   hasil  pengamatan  sementara,  terlihat  dalam  proses  belajar mengajar di kelas III SD Negeri 2 Rancah  hal-hal sebagai berikut:
1. Rendahnya nilai peserta didik dalam materi perbedaan lingkungan alam dan buatan
2. Sebagian besar kelas III kurang bersemangat belajar di kelas.
3. Sebagian besar peserta didik kelas III kurang aktif   bertanya  mengenai  materi perbedaan lingkungan alam dan buatan.
4. Sebagian kecil peserta didik yang hanya mengerjakan soal latihan.
5. Pendidik kurang jelas menerangkan materi perbedaan lingkungan alam dan buatan.
6. Pendidik kurang optimal mendorong peserta didik untuk menguasai materi.
7. Media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.
          Untuk mengatasi  masalah  yang  ditemukan  di  atas, maka  usaha  yang  akan ditempuh adalah  menggunakan  media  gambar  dalam  proses  belajar  mengajar. Dengan demikian diharapkan akan terjadi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Elaboratif, dan Menyenangkan (PAKEM ).
C.    Identifikasi Masalah dan Perumusan masalah
          Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.        Rendahnya prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS.
2.        Rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik ditunjukan pada saat pembelajaran IPS peserta didik tidak berani mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan pada pendidik.
3.        Pendidik masih menggunakan cara-cara mengajar yang kovesional sehingga pembelajaran berpusat pada pendidik (teacher centris)
4.        Pendidik belum menggunakan metode yang tepat dan akurat masih didominasi dengan metode ceramah (klasikal ekspositorik) tanpa disertai dengan penggunaan media pembelajaran.
          Berdasarkan latar belakang masalah seperti  disebutkan  diatas, maka permasalah proposal  penelitian  ini  dapat  dirumuskan   dalam   bentuk   pertanyaan   sebagai berikut :
1.        Bagaimana  perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi  kelompok  untuk   meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap materi perbedaan lingkungan alam dan buatan ?
2.        Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok untuk meningkatlan kemampuan  peserta didik  dalam materi perbedaan lingkungan alam dan buatan ?
3.        Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik dalam membedakan lingkungan alam dan buatan melalui metode diskusi kelompok ?
D.       Pemecahan  Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi pemecahan masalah adalah Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Tentang Materi Lingkungan  Alam   dan  Buatan Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III SDN 2 Rancah Melalui Penerapan Metode Diskusi Kelompok serta pembelajaran yang lebih menekankan pada sistem penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif serta psikomotor.
E.       Hipotesis Tindakan
Dengan demikian hipotesis dari penelitian dilaksanakan adalah “Penerapan Metoda Diskusi Kelompok dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membedakan Lingkungan  Alam   dan  Buatan.
F.       Tujuan dan Kegunaan
Tujuan  utama  yang  ingin  dicapai  dalam  Penelitian  Tindakan   Kelas
( PTK ),    dalam   rangka  upaya  perbaikan pembelajaran untuk :
a)         Meningkatkan kualitas perencanaan pembelajaran IPS di kelas III
SDN 2 Rancah.
b)        Meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas III
SDN 2 Rancah.
c)         Meningkatkan prestasi belajar IPS peserta didik  kelas III
SDN 2 Rancah.
  1. Manfaat Penelitian
Bagi peserta didik :
1.         Dapat meningkatkan hasil belajar.
2.         Dapat meningkatkan makna pembelajaran.
3.         Dapat meningkatkan makna bekerja sama.
4.         Dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
5.         Dapat meningkatkan percaya diri, aktif dan kreatif.
Bagi pendidik :
1.         Dapat meningkatkan kualitas KBM.
2.         Dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode dan pendekatan dalam pembelajaran.
3.         Dapat meningkatkan penggunaan sumber belajar yang bervariasi dalam pembelajarannya.
4.         Dapat meningkatkan penggunaan penilaian dalam proses maupun hasil belajar.
5.         Dapat menciptakan masyarakat belajar (Learning Community).
Bagi sekolah :
1.         Meningkatkan prestasi sekolah terutama pada pelajaran IPS.
2.         Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme pendidik.
3.         Meningkatkan mutu layanan pembelajaran serta dapat dijadikan alternatif pendekatan pembelajaran IPS di kelas lainnya.
I.                   Kajian Teori
a.      Landasan  IPS di SD
Landasan penyusunan Kurikulum IPS di SD tidak lepas dari Pendidikan Nasional yang berakar pada Kebudataan Bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Dalam pembelajaran IPS di SD, seorang pendidik IPS hendaknya menguasai perbedaan konsep-konsep esensial ilmu sosial dengan ilmu pengetahuan sosial atau studi sosial sehingga upaya membentuk subjek didik sesuai tujuan pembelajaran IPS dapat dicapai.
Pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga Negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang ada gilirannya akan menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.
            Dalam Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan interdisipliner atau multi disipliner dan lintas sektoral. Pelajaran IPS berdasarkan Kurikulum 2006 diberikan sejak kelas I, dengan cara tematik.


b.      Landasan  Metoda Diskusi Kelompok
Salah satu metoda pembelajaran yang dipandang dapat mengaktifkan peserta didik adalah metode diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
  1. Metodologi Penelitian
1.      Setting Lokasi Penelitian dan karakteristik subjek penilaian
a.    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III sebanyak 22 orang, tempat  SD Negeri 2 Rancah Kec. Rancah Kab. Ciamis.
b.    Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 20014 – 2015 semester genap.
2.      Variable yang diselidiki
Yang menjadi variabel pada penelitian tindakan ini adalah:
1.         Variabel Input, penguasaan rancangan awal pendidik dalam penguasaan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS.
a)      Meningkatkan kemampuan pendidik dalam membuat perencanaan pada materi perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
b)      Kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran pada materi perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
c)      Meningkatkan kemampuan pendidik dalam mengoptimalkan peningkatan prestasi belajar peserta didik.
2.    Variabel proses, tindakan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
a)      Meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPS topik perbedaan lingkungan alam dan buatan dengan metode diskusi kelompok.
b)      Menumbuhkan kemampuan bertanya, menjawab serta mengemukakan pendapat.
3.         Variabel Output, penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan penguasaan peserta didik pada materi perbedaan lingkungan alam dan buatan.
a)      Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran, peserta didik berani mengemukakan pendapatnya sendiri.
b)      Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPS tentang perbedaan lingkungan alam dan buatan.


3. Persiapan
Ada beberapa hal yang dipersiapkan sebelum melaksanakan penelitian yaitu :
a.    Menyusun rencana pembelajaran tentang membedakan lingkungan alam dan buatan.
b.    Menginventarisasi metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam diskusi kelompok kecil.
c.    Menyiapkan format pengamatan dalam proses belajar mengajar tentang keaktifan siswa dalam diskusi kelompok/individu.
d.   Menyiapkan format pencapaian hasil akhir pembelajaran.
4.  Rencana Tindakan
1.         Perencanaan
Rencana penggunaan metode diskusi kelompok persiapan yang dilakukan sebagai berikut :
a.  Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) berupa format isian sederhana.
b.  Menyiapkan fasilitas lingkungan di sekolah untuk observasi.
c.  Menyiapkan pertanyaan akhir pembelajaran atau evaluasi.
d.   Menyiapkan kriteria pencapaian keberhasilan proses dan akhir pembelajaran.
2.         Pelaksanaan
Dalam pelaksanaanya, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak dapat dilaksanakan secara perorangan. Akan tetapi membutuhkan tim yang solid yang bisa diajak bekerja sama (Kolaborations Partisipatoris). Menurut  (Muhadjir: 6) perlu ada pembagian peran atau tugas, antara peneliti dengan para Pendidik praktisi, kapala sekolah bahkan dengan instansi pendidikan yang lebih tinggi yang mempunyai kepedulian akan perkembangan dan kemajuan pendidikan. Bekal pemahaman teori perlu diketahui oleh semua insan yang terkait. Hal itu akan membantu untuk menyusun rencana penelitian kedepan. Pada waktu pelaksanaan tindakan bukan hanya praktisi Pendidik yang melakukan kesibukan, tetapi semua yang berkepentingan merupakan sebuah tim dalam pembelajaran (team teaching). Tim tersebut ada yang bertugas sebagi Pendidik, pengamat (observer), dan tim ahli. Pada penelitian ini penulis selain bertugas sebagai perencana juga sebagai Pendidik dan pelapor.
Pengamatan yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan panduan berupa lembar observasi yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengamatan difokuskan pada saat Proses Pembelajaran berlangsung, baik pada tahap apersepsi, pembelajaran inti, maupun pada tahap penutupan atau mengakhiri pembelajaran.
3.         Pengamatan
Pengamatan (observasi) dalam Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus Proses Pembelajaran. Pengamat diambil dari Pendidik yang ditugaskan sebagai pengamat dalam penelitian ini. Metode pengamatan dalam penelitian ini yaitu observasi dengan instrumen berupa lembar pengamatan yang telah disediakan sebelumnya oleh tim, yang harus diisi secara objektif sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan, juga menggunakan pedoman observasi lain yang berupa daftar cek. Perangkat yang tadi disebutkan digunakan untuk menilai aktivitas belajar Peserta Didik dikelas dan bagi Pendidik yang bersangkutan. Selain itu juga digunakan metode wawancara dengan instrumen non-terstruktur (Arikunto:1993:196) itu semua digunakan peneliti, untuk mengetahui seberapa jauh kendala yang dihadapi peneliti dalam memecahkan masalah yang ada.
4.         Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah Proses Pembelajaran berakhir. Refleksi dilakukan dengan berbekal hasil pengamatan yang dilakukan di kelas. Hal itu dilakukan ketika semua tim telah berkumpul diruangan (kantor/ruang Pendidik) denga cara masing-masing observer melaporkan hasil pengamatannya yaitu kepala sekolah SDN 2 Rancah (SUSI SUYIMI S.Pd) dibantu  dua orang Pendidik kelas  yaitu (ibu Dedeh Kuswati dan Bapak Idat Rohadiat) mengemukakan temuan-temuannya di kelas berkenaan dengan (1) keaktifan peserta didik, (2) situasi kelas, (3) kesesuaian ranpel dengan pelaksanaan pembelajaran. Kemudian tim menentukan langkah selanjutnya pada siklus ke-2.
Hasil pengamatan yang diperoleh selama Proses Pembelajaran berlangsung dianalisis. Berdasarkan hasil analisis ini, Pendidik dan kolabolator melakukan refleksi diri untuk menentukan keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila :
a)           Sebagian besar (70% dari Peserta Didik) secara berkelompok mampu membedakan lingkungan alam dan buatan dengan menggunakan bahasa yang tepat.
b)          Sebagian besar (50% dari Peserta Didik) berani menanggapi dan mengemukakan pendapatnya berkenaan dengan materi lingkungan alam dan buatan.
c)           Sebagian besar (70%  dari Peserta Didik) berani dan mampu bertanya mengenai materi yang dipelajari pada hari itu.
d)          Lebih dari 80% anggota kelompok aktif dalam melaksanakan tugas kelompok yaitu membedakan lingkungan alam dan buatan.
e)           Lebih dari  70%   dapat menyelasaikan tugas kelompok sesuai dengan waktu yang telah disediakan.
f)           Kegiatan Proses Pembelajaran telah tercapai ketuntasan belajar secara klasikal maupun individual yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian Peserta Didik.
Pada siklus ke-2 dalam penelitian ini, direncanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus ke-1, sehinggga dari setiap siklus yag dilakukan memiliki keterkaitan . siklus ke-2 merupakan tindak lanjut dari temuan yang didapat pada siklus ke-1. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari tiap siklus yang diperoleh, sehingga indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan kata lain temuan-temuan yang diperolah pada siklus ke-1 dijadikan sebagai bahan perencanan untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Bagan siklus pembelajaran yang dilaksanakan mengacu kepada modul PTK Universitas Terbuka dari IGAK Wardani, sebagai berikut:


                         Perencanaan                
  Refleksi                                 Pelaksanaan
                          Observasi
                          SIKLUS 1

                                                    Perencanaan                
                                Refleksi                              Pelaksanaan
                                                      Observasi
                                                       SIKLUS 2
                                                         
                                                                                 Perencanaan                
                                                     Refleksi                              Pelaksanaan
                                                                           Observasi
                                                                           SIKLUS 3

5.         Data dan Cara Pengumpulannya
Data yang akan dianalisis dikumpulkan baik pada saat pra-tindakan, maupun sesudah tindakan dilaksanakan. Jenis data beserta metode dan instrumen yang digunakan untuk memperolehnya ditunjukkan pada tabel berikut.
                                                           Tabel 1.2                
Tabel Jenis, Metode serta Instrumen Pengumpulan Data
No
Jenis Data
Metode
Instrumen
1
Kinerja pendidik dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)   dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
Analisis Dokumen
Lembar Penilaian
2
Kinerja pendidik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
Observasi
Lembar pengamatan
3
Kinerja peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
Observasi
Lembar pengamatan
4
Hasil belajar peserta didik setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok.
Evaluasi hasil belajar
Lembar test/ butir soal

Selain data tersebut di atas, data lain yang diobservasi antara lain prosedur, situasi, dan kondisi pelaksanaan PTK, dengan menggunakan instrumen Jurnal Harian atau Catatan Lapangan. Sebelum observasi dilaksanakan, dilakukan terlebih dahulu kesepakatan dan kesepahaman dengan observer perihal incaran dan indikator-indikator dari aspek yang akan diobservasi.


6.      Indikator Kerja
Indikator kerja bagi pendidik dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep perbedaan lingkungan alam dan buatan adalah sebagai berikut:
a.    Variabel Input, pendidik mengalami peningkatan merancang pembelajaran sekurang-kurangnya mencapai nilai 75% untuk setiap aspek RPP, SK, KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi, Perumusan dan Penetapan tujuan pembelajaran, Pengembangan materi pembelajaran dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 78,5%.
b.    Variabel proses, pendidik mengalami peningkatan kemampuan melaksanakan proses pembelajaran sekurang-kurangnya memperoleh nilai 75% untuk setiap aspek RPP, Kegiatan membuka pembelajaran,  Sikap pendidik dalam proses pembelajaran dan Kemampuan menggunakan media pembelajaran dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 81,3%.
c.         Variabel Output, peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar sekurang-kurangnya mencapai nilai rata-rata sama dengan KKM yang ditetapkan kurikulum sebesar 60.

7.      Analisis Data
a.       Analisis Input
               Analisis data penelitian dilakukan dari awal penelitian sampai akhir tindakan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas peserta didik, interaksi dalam proses pembelajaran dan hasil evaluasi, baik direncanakan maupun yang tidak direncanakan dianalisis untuk menuju ke arah perbaikan pembelajaran.
                                                          Tabel 1.3.                   
Aktivitas peserta didik
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



Pengetahuan
  1. Baik
  2. Sedang
  3. Cukup
4
2
1
2.

Praktek

  1. aktif 
  2. kadang-kadang aktif
  3. tidak aktif
4
2
1
3.
Sikap
  1. Baik Sekali
  2. Sedang
  3. Kurang
4
2
1

4.
Konsep
  1. semua benar
  2. sebagian besar benar
  3. sebagian kecil benar
  4. semua salah
4
3
2
1

b.      Analisis proses,
            Dalam penelitian yang dilakukan, setiap data yang masuk dianalisis dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Beberapa acuan yang digunakan dalam menjaring data yang masuk diantaranya sebagai berikut.
1.    Data yang terkumpul sebagian besar adalah data kuantitatif.
2.    Data aktifitas peserta didik yang menunjukan motivasi belajar peserta didik dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi.
3.    Pencatatan mengenai Proses pembelajaran dan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran dilakukan oleh Pendidik yang bersangkutan dan tim penelitian yang berhubungan dengan aktifitas Peserta Didik selama Proses pembelajaran berlangsung.
  1. Analisis output
      Data nilai tugas harian peserta didik diperoleh setelah peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik secara kelompok yang diberikan  pada saat proses pembelajaran berlangsung, semua hasil observasi dan hasil tugas peserta didik secara berkelompok pada sisklus ke-1 selanjutnya dibandingkan dengan hasil pada siklus ke-2.















I.       DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Slamet dkk. (1996-1997). Tim Penyusun Pendalaman Materi MembacaJakarta : PPG.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Mata Pelajaran IPA. Jakarta : BNSP.
Hendri Mulyana, Edi. (2006). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tasikmalaya : Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Paulina Panen, MLs, dkk.(2004). Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta : Universitas Terbuka
Wardani, I.G.A.K.et al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Modul IDIK 4008. Jakarta : Universitas Terbuka









Tidak ada komentar:

Posting Komentar